Ustad Tengku Zulkarnain, Doa Kita dan Harapan Saya Oleh: Anwar Abbas Wakil Ketua Umum MUI Pusat.
BESTMU.CO Kepergian Ustad Tengku Zulkarnain bagi saya betul-betul mengejutkan, karena saya duga beliau sehat-sehat saja. Sebab, pada 5 Mei lalu beliau masih membalas WA saya. Tapi malam ini takdir yang telah ditetapkan Tuhan sudah menimpa diri beliau, karena seusai azan maghrib dan waktu berbuka, beliau sudah dipanggil oleh Allah SWT setelah melawan Covid-19.
Di mata saya Ustad Tengku Zulkarnain adalah seorang ulama, dai atau ustad yang baik dan konsisten di jalur dakwah. Ini adalah satu hal yang tentu tidak terbayang oleh teman-temannya sewaktu muda karena beliau ini seperti kita ketahui di masa mudanya adalah seorang penyanyi dan pandai bermain musik.
Tapi karena ketertarikan beliau dengan dunia dakwah, maka dunia seni dan tarik suara tersebut boleh dikatakan beliau tinggalkan. Lalu beliau menempa diri dalam bidang keagamaan dan berdakwah ke mana-mana. Tidak hanya ke daerah-daerah perkotaan di berbagai penjuru tanah air, tapi juga ke pelosok-pelosok negeri yang terasing sekalipun yang harus beliau tempuh dengan menghadapi medan yang berat dan tidak mudah seperti jalan yang jelek atau gelombang laut yang besar, karena harus berdakwah ke pulau-pulau.
Bahkan, di samping itu beliau juga sering berdakwah ke berbagai negara. Saya rasa sudah lebih 20 negara yang beliau kunjungi untuk kepentingan dakwah. Dalam berdakwah seperti kita ketahui Pak Tengku dikenal sebagai seorang ustad yang kalau bicara blak-blakan dan menyampaikan masalah apa adanya. Oleh karena itu banyak orang yang senang tapi juga banyak orang yang tidak suka.
Ketika kami ketemu di MUI, karena beliau adalah salah seorang wakil sekjen di MUI beliau sering bercerita kepada saya sebagai sekjen. Topik dan wilayah percakapan kami sangat banyak dan luas karena menyangkut berbagai masalah yang terkait dengan kehidupan sosial, ekonomi, agama dan politik di negeri ini serta juga sejarah hidup dan perjuangan beliau.
Beliau dalam kesimpulan saya adalah seorang anak yang sangat-sangat sayang dan patuh sekali kepada ibu atau orang tuanya. Oleh karena itu dalam kesimpulan saya Pak Tengku Zulkarnain ini adalah orang baik. Oleh karena itu, kepergian beliau telah membuat banyak orang bersedih karena merasa kehilangan sosok ulama ustad dan dai yang mereka sayangi dan kagumi.
Tetapi untuk diri beliau sendiri saya rasa kepergian beliau ini akan sangat-sangat menguntungkan bagi dirinya, karena beliau meninggal di hari-hari mendekati usainya bulan suci Ramadan dan meninggal karena wabah Covid-19.
Ustadz Tengku Zulkarnain
Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadan dan menegakkan serta mengisi malamnya dengan penuh keimanan dan keikhlasan maka dosa-dosanya yang terdahulu, kata nabi akan diampuni oleh Allah SWT. Dan juga nabi berkata barangsiapa yang meninggal karena wabah, maka matinya kata nabi adalah masuk ke dalam kategori mati syahid.
Jadi dalam kesimpulan saya beliau kembali menghadap Allah SWT dalam keadaan bersih dari dosa dan kematian yang beliau alami jelas-jelas masuk ke dalam kategori mati yang sangat dihormati dan dimuliakan oleh Allah SWT. Jadi Insha Allah dengan terjadinya peristiwa ini pada diri beliau, maka Ustad Tengku Zulkarnain kembali menghadap Allah SWT dalam keadaan suci dari dosa .
Untuk itu karena dosa beliau kepada Allah berdasarkan hadis-hadis yang ada hanya Allah yang bisa mengampuni , sementara dosa beliau kepada sesama yang bisa mengampuninya adalah teman-teman sesama dari beliau sendiri. Untuk itu saya memohon dengan sangat kepada semua pihak agar dapat memaafkan dosa dan kesalahan beliau kalau ada agar kepergiannya menghadap Allah SWT benar-benar bersih dari dosa, baik kepada Allah SWT maupun kepada sesama.
Redaksi : Khafid
Posting Komentar untuk "Ustad Tengku Zulkarnain, Doa Kita dan Harapan Saya Oleh: Anwar Abbas Wakil Ketua Umum MUI Pusat."
Posting Komentar